pulang

Selasa, 07 Maret 2017

Jarum jam berada di tengah malam dan aku berada di ruangan yang sempit ini.
Dia berada disampingku dan siap memelukku dalam hangat harum tubuhnya, aku ingin berteriak setiap para pendosa itu mulai mendekapku penuh nafsu, aku ingin menangis setiap merasakan kesakitannya tapi air mataku tidak bisa mengeluarkannya, aku ingin memukul kepalanya tapi aku tidak melakukannya karena aku butuh kertas kertas nominal itu untuk menunjang kebahagiaan, kebahagiaan yang sering dibilang orang sebagai kebahagiaan semu

"Iya mami, papi lagi rapat mendadak ini, maaf papi lagi tidak bisa di ganggu dulu yah" kata pelangganku di handphonenya dan aku masih dalam dekapannya

"Penghianat busuk " kataku dan aku membiarkan ini terjadi dan berharap cepat selesai malam ini

Aku tahu aku adalah pendosa tetapi mereka juga pendosa kan? Aku hanya senyum sinis saat mereka belaga sok suci dan polos di hadapan orang orang dan merasa orang paling bijaksana padahal merekapun sama, tetaplah sampah

"Aku mencintaimu wanitaku" katanya setelah menutup handphonenya
"Aku mencintai kertas nominal di dompetmu" kataku padanya

Aku mencoba menjalani hidup semu ini, pernah suatu ketika aku ingin keluar dari markas besar ini tapi setiap aku ingin kabur, para penjaga markas besar ini akan siap memukulku tanpa ampun dan itu rasanya sakit sekali dan aku terjebak dalam perasaan hati karena kata kata sederhana ini

"Cukup menjadi embun pagi hari yang datangnya selalu di tunggu. Hanya di tempat indah bisa di temui padahal embun hanya tetesan air sederhana tapi istimewah dan harusnya kamu tahu bahwa kamu lebih dari sekedar embun" - sepertibening01

Aku menjadi bodoh karena kata itu. iya embun pagi padahal embun pagi itu tidak pernah ada lagi untukku.
aku bukan orang baik baik sejak aku di markas besar ini
Setelahnya, Malam malam aku lalui dengan hal yang tidak bisa aku ceritakan, hanya ada hal pahit disini

aku berharap kalian memahaminya, banyak air mata tapi tidak bisa aku keluarkan dan ada sesuatu yang tidak perlu diucapkan tapi hanya perlu pengertian untuk dimengerti.
Semua yang aku miliki ini adalah semu, kertas kertas nominal dan semua barang adalah semu tetapi ada satu yang pasti, hatiku selalu berbisik "aku ingin pulang".

Aku ingin pulang :). Itu saja

-------------------------------------------------------------

Pada suatu sore, nina datang padaku dan tiba tiba dia bilang
"Apakah kau pernah jatuh cinta?"
"Hahaha, pertanyaan konyol macam apa itu?"
"Jawab saja" kata nina melanjutkan
"Pertanyaan itu tidak bisa aku jawab, nin " kataku

Nina diam beberapa saat, si pendatang baru itu berumur belasan dan kamar dia ada di kamar sebelahku

"Dia ingin membawaku pergi dari sini, dia adalah kekasihku di kampung, aku harus apa?" Kata nina
"Jika ada kesempatan kau pergi, pergilah jauh dari tempat ini, kau tidak pantas disini" kataku padanya
"Kau juga tidak pantas disini" katanya
"Semua perempuan tidak pantas disini" kataku melanjutkan

Markas besar ini adalah tempat kesenangan bagi kaum pendosa yang banyak kertas nominalnya,
Aku tahu, kalian melihatku sebagai hina dan aku juga benci melihat diriku dicermin dengan make up tebal dan pakaian serba minim, aku tidak pernah menikmati bersama mereka karena di markas besar ini, aku tidak tahu apa arti bahagia yang sebenarnya

"Apakah kamu pernah merasa dijebak?" kata nina melanjutkan
"Iya, aku dijebak oleh kata kata yang sederhana "
"Kata?" Tanya nina kemudian
"Iya nina, aku dijebak oleh kata kata sederhana seseorang yang dia ucapkan setiap pagi dan aku selalu jatuh cinta dalam kalimatnya"

Aku tahu nina tidak akan mengerti apa yang aku katakan,

"Kamu ingin pulang?" Tanyaku pada nina melanjutkan
"Iya, aku ingin kembali ke kampung?"
"Aku juga ingin pulang dan aku ingin bertemu dengannya?"
"Bertemu siapa?"
"Penyairku"

Penyairku pandai merangkai kata dan siap membacakan puisi indah untukku dan dia bilang aku adalah embun paginya tetapi dia telah menghilang

sesaknya, aku masih mencintainya dan berharap dia kembali lagi padaku

"Aku ingin pulang, pulang ke ibuku dan bertemu orang terkasih, eh apakah kamu punya orang terkasih?" Tanya nina padaku
"Dan kau mulai bertanya pertanyaan konyol itu lagi nin?"
"Haha, hey kupu kupu indah malam, apakah hatimu itu sudah beku karena malam malam penuh pilu itu ?" Kata nina sambil tertawa

Aku mencubit lengannya nina dan kami tertawa bersama.

Orang terkasihku adalah penyairku
Hah. Penyairku, aku selalu ingin disampingmu, kembalilah dan pulang bersamaku

Setelah hampir sepuluh tahun markas besar beroperasi tapi akhirnya aparat menemukan markas besar ini, aku dan nina keluar dari pintu belakang, kami berlari, aku tidak akan melepas tangannya sampai kami benar benar aman.
Akhirnya aku lolos juga setelah hampir lima tahun dari markas besar itu, itulah kebahagiaanku. Aku bebas tapi aku telah hina
Telah hina, sedih sekali mengingat malam malam itu.
Apakah benar benar ada kebahagiaan hakiki untukku?

Percayalah, aku masih perempuan yang punya hati seperti dandelion dan aku ingin juga bahagia

Aku berjalan dan terus berjalan, tidak ada kata lelah untukku. Aku ingin pulang bertemu penyairku. Yang terkasih

Akan tetapi, setelah aku berjalan jauh sekali, tidak ada siapa siapa di tempat pulangku. Disana sepi, apakah tempat pulangku telah hilang bersama hilangnya aku lima tahun lalu?
Dimana tempat pulangku dulu? Dimana penyairku?

Aku menangis dan nina memelukku dan dia bilang, "sabar yah ra?"

----------------------------------------------------------------------
aku tidak akan dipisahkan dengan rasa cinta kepada penyairku dari kecil sampai sekarang, walaupun suami penyair itu kalah judi dengan  mempertaruhkan aku dan dia menjadi gila karena menanggung kesedihan atas diriku tapi aku masih mencintai orang gila yang selalu telanjang dan ketawa sendirian yang membuat malam malamku penuh jeritan dan air mata kebencian, kenapa aku masih mencintainya?  Sederhana, karena penyair itu adalah ibuku dan sekarang dia menghilang

"Ra, rumahmu disini?"kata nina
"Iya nin?"
"Jadi, kamu adalah anak dari penyair embun pagi itu?"
"Iya, aku adalah ratu dandelion"
"Hah, nama lengkapmu ratu dandelion?" Tanya nina heran

Iya, aku adalah ratu dandelion, putri dari penyair embun pagi di yogyakarta. Penyair itu adalah yang terkasih dan ibuku sendiri,

Keluargaku hancur saat bisnis kayu ayahku bangkrut dan sejak itu ayahku berjudi untuk membalikkan modal tapi saat usiaku delapan belas,
Ayahku mempertaruhkan diriku dan dia kalah
Aku terjebak di markas besar itu, tempat penuh laknat itu dan setelah itu aku tahu ayahku menjadi gila dan ibuku pergi dari rumah,

Aku kira ayah dan ibuku akan kembali ke rumahku, tempat pulangku
Namun, lihatlah. Aku kehilangan semua yang berharga termasuk harga diriku

Nina salah saat dia bilang hatiku beku, aku menangis sekarang dan sebenarnya, aku benci untuk apa-apa kebahagiaan yang hilang

Aku ingin pulang tapi tidak ada tempat untuk aku pulang, semuanya telah hilang dan perasaanku menghilang bersama tetesan tetesan air mataku, rumahku telah hancur bersama perasaanku

Nina memelukku dan dia bilang
"Tenanglah, kau masih menjadi embun pagi, kau ingatkan embun pagi hanya ada di tempat indah dan sekarang tempat indah itu bukan di rumahmu atau di markas besar tapi rumahku, Aku akan senang sekali mendengar setiap bait yang ada di benak ratu dandelion"

beninglah

Selasa, 14 Februari 2017

Perempuan itu terdiam di samping makam ibunya yang masih basah dan tidak ada bekas air mata di pipinya dan tidak ada senyum juga di bibirnya
Perempuan itu hanya diam dan terdiam dan semua orang memberikan dia ucapan belasungkawa dan perempuan hanya mengangguk biasa

"Bening, kamu harus tabah yah, semoga kamu bisa menerima ini semuanya"
"Kamu pasti kuat, ning"
"Tenang bening, semua orang pasti akan membantumu"

Begitulah rata rata ungkapan mereka dan semuanya memang hampir sama,
Perempuan itu bernama bening, nama yang cantik dan dia adalah perempuan yang baik hatinya. Siapapun pasti akan mengenalinya, Semua orang tahu siapa bening itu

Namun, ini adalah hari yang paling menyedihkan untuknya. Dia kehilangan ibunya yang sudah sakit keras sejak lama dan seharusnya bening tahu hari ini akan tiba waktunya

"Ibu tidak memberiku pesan apa-apa, dia hanya bilang, "bening, jadilah perempuan yang kuat dan apapun yang terjadi kamu tidak boleh lemah sedikitpun sama keadaan,"

Kata kata itu terus ada di hatinya, mungkin itu adalah pesan ibu untuknya, di saat pemakaman ibunya, seakan akan dia sedang mempraktikkan pesan ibunya. Jadilah kuat
Lihatlah benar benar tidak ada air mata di mata bening

Perempuan itu berjalan meninggalkan makam ibunya dan berharap hidupnya berjalan baik baik saja dan semoga begitu

Seiring waktu berjalan, Perempuan itu berpikir banyak, bagaimana mengurus keempat adiknya yang ada masih sekolah, bagaimana keuangan dalam hidupnya dan ada satu permintaan ibunya yang belum bisa dia wujudkan yaitu menikah, di usianya dua puluh lima. Belum ada juga laki laki yang melamarnya tapi dalam hati bening, ada satu laki laki yang dia inginkan menjadi suaminya

"Aku sedih ibu meninggal dunia tapi aku tidak perlu menangis, menangis hanya untuk orang lemah" kata bening
"Kamu hanya perlu waktu, ning" kata laki laki itu
"Maksudmu?"
"Kamu percaya pada detik jam
detik jam selalu bergerak dan meninggalkan detik yang lama,
lama lama kemudian akan memudarkan segala rasa yang pernah ada, walaupun detik demi detik dan sedikit demi sedikit
Percayalah,
Ini hanya soal waktu kamu bisa merubah hatimu menjadi lebih kuat"

Bening tersenyum, itu mungkin senyuman pertamanya sejak ibunya meninggal dunia tapi beberapa bulan kemudian laki laki itu tak kunjung melamarnya dan tiba tiba beningpun harus mengalami patah hati, laki laki itu malah mengirimnya undangan pernikahannya dengan perempuan lain

"Aku terlalu terburu buru mengartikanmu
Padahal kamu hanya sederhana tentang pertemanan" -sepertibening01

Jelaslah, laki laki itu menganggap dia sebagai teman dan bening hanya tersenyum getir, dia seolah olah membiarkan semuanya terjadi dan dia ingin satu kata yaitu "ikhlas" dalam hatinya

"Ka bening, aku lapar" kata si bungsu tiba tiba, saat perempuan melipat undangan itu
Perempuan itu bingung, sebenarnya dia juga lapar tapi uang gajiannya sudah habis tapi ucapan adiknya membuat dia ingin menangis tapi setiap dia ingin menangis dia selalu mengingat pesan ibunya. Jadilah kuat. Akhirnya bening memutuskan untuk berhutang lagi

Setahun, tanpa kehadiran ibu,
Pikiran bening tambah kacau, kali ini si rentenir dalam waktu sebulan akan mengambil sertifikat dan rumahnya untuk melunasi hutang, ketika jatuh tempo, dia harus pergi dari rumahnya. Perempuan itu terlilit hutang dan pengobatan ibunya dulu sangat mahal

Perempuan itu terpaksa di kontrakan kecil bersama keempat adiknya itu

"Ka bening, tidak lelah menjadi guru honorer sekaligus malemnya menjadi tukang cuci, kapan ka bening istirahatnya?" Kata si bungsu
"Tidak perlu khawatirkan, kaka akan menjadi kuat untuk kalian?"

Begitulah bening
"Ibu, sebenarnya. Apakah definisi kuat yang ibu maksud. Ibu, aku lelah. Sangat lelah kalau harus seperti ini dan aku juga sedih karena belum menikah dan yang ibu harapkan jadi mantu ibu juga telah menikah dengan orang lain, Sampai sekarang. Aku tidak pernah menangis. Tenanglah ibu, aku akan jadi kuat seperti yang ibu inginkan"

Tiga tahun berlalu, tanpa kehadiran ibu dan umur bening sudah dua puluh delapan tahun dan dia tahu, waktu akan terus bertambah dan detik itu terus bergerak

Di keluarga bening hanya ada dua perempuan yaitu anak pertama dan ketiga dan semua adik bening berjarak lima tahun. Adik bening yang ketiga,
si cantik berusia delapan belas tahun sakit, badannya panas dan mengigil, bening panik sekali dan ingin membawanya ke rumah sakit

"Tidak usah ke rumah sakit ,kak. Aku baik baik saja"
"Kamu dari tadi badannya panas dan muntah muntah sudah tiga hari"

Perempuan dua puluh delapan tahun itu terus mengajak adiknya ke rumah sakit. Perempuan itu takut adiknya makin parah tapi tiba tiba ada tangisan si cantik yang membuat perempuan itu menampar adiknya sangat keras

"Ka bening, tolong maafin aku ka, maaf"
"KAMU KELUAR SEKARANG "
"maaf ka, maaaaffffff, tolong ka, tolonggggggg maafin aku "

Ada apa dengan si cantik itu?

"Ibu, aku tidak menangis bu. Lihatlah tidak pernah ada air mata di mataku dan aku jadi kuat untuk ibu,
Ibu. Aku terpaksa mengusir adikku bu. Dia melanggar aturan di keluarga kita, aturan keluarga kita nomer satu yaitu "jagalah harga diri kalian sebagai perempuan", dan dia sudah tidak ada harga dirinya. Dia hamil dan tidak ada ayah dari bayinya. Ibu, apakah aku salah?"

Pukul sebelas malam, perempuan itu pergi ke makam ibunya dan hanya memandangnya dalam lampu senter yang dia bawa
"Ibu, apakah kuat itu. Entahlah sekarang aku sangat benci dengan air mata. Itu benar benar tanda kelemahan?"

-------------------------------------------------------------

Hari terus berlalu, detik akan meninggalkan detik yang lama dan terus bergerak tanpa henti, tidak bisa kamu tahan detiknya

Hening, sunyi sekali kontrakan kecil ini, hidup selalu dalam pas-pasan tapi adiknya yang kedua sudah kerja menjadi pelayan restorant untuk membantu keperluan lainnya,
Perempuan itu kini berusia tiga puluh tahun dan adiknya yang kedua berumur dua puluh lima tahun, si hitam manis. Adik keduanya adalah laki laki

"Jika kamu ingin menikah, menikahlah dengan pacarmu itu. Dia baik, kaka suka dia jadi istrimu?" Kata bening
"Aku akan mendahului kaka, maaf ka. Tapi aku tidak bermaksud seperti itu?"
"Tidak apa-apa, menikahlah karena kamu sudah pantas menikah, adikku"

Pernikahan adiknya berlangsung sederhana tapi berjalan sangat haru. Lihatlah tidak ada air mata dimata bening, apakah bening benar benar benci air mata walaupun itu air mata bahagia?"

Apakah definisi ikhlas itu, apakah hati bening sekuat itu, apakah dia sudah kuat seperti pesan ibunya, apakah bening tidak akan mengeluarkan air mata lagi di matanya?

Hati perempuan itu tidak ada yang tahu, apalagi dia memutuskan untuk menyimpan sebuah harapan di hatinya yang paling dalam, perempuan itu tidak tahu dengan alasannya masih menanti seseorang, seseorang yang mengirim undangan pernikahan itu lima tahun lalu

Ah itu sangat menyedihkan disaat kamu harus mengikhlaskan seseorang

Adiknya yang keempat sudah berumur lima belas tahun dan dia adalah laki laki yang cerdas, si cerdas yang suka puisi dan syair
Di suatu malam, si cerdas ini menemui kakanya di teras rumah padahal waktu sudah tengah malam

"Ka bening, di kontrakan kecil ini hanya ada aku, ka bening dan si bungsu?" Kata si cerdas itu
"Iya, si cantik itu pasti sudah punya anak mungkin umurnya setahun-an,
"Aku rindu kaka cantik, ka bening.
Aku ingin melihat keponakan aku sendiri, apakah dia perempuan atau laki laki?" Kata si cerdas ini
"Aku juga merindukannya, rindu sekali"

Keesokan harinya, bening memutuskan mencari adik perempuannya, memintanya kembali bersama tapi setelah mencarinya ke semua temannya, akhirnya bening harus menghadapi yang lebih dari patah hati. Adik perempuannya meninggal dunia saat melahirkan dan bayinya juga tidak selamat.

Di saat pemakaman si cantik, bening hanya diam dan diam yang sama seperti ibunya meninggal dunia dulu. Lima tahun yang lalu dan lihatlah tidak ada air mata juga di mata bening,

"Kamu pasti sangat membenciku. Cantik?" Kata bening dalam hatinya

Si cerdas balik ke rumahnya dan di setiap sujudnya pasti ada nama ibu dan kakak perempuannya.

Tapi bening pergi ke makam ibunya dan seperti biasanya hanya memandang makam itu
"Ibu, maaf. Aku tidak bisa menjaga adik adik ku. Si cantik telah bersama ibu dan kapan aku bisa bersama kalian dan entahlah aku makin benci dengan kehidupan yang menipu ini"

Bening kembali ke rumahnya pada saat senja, ah memanglah langit merah saat mau azan maghrib itu sangat romantis, bening menatap langit merah itu

"Ka bening" kata si cerdas itu
"Iya, kenapa sayang, adikku?"
"Apakah kaka sedang menanti seseorang?"
"Eh, kamu baru berumur limabelas tahun dan bicara tentang menanti hahaha" kata bening sambil tersenyum
"Aku suka membaca puisi dan sepertinya aku jadi terbawa dalam dramanya"
"Haha, kaka tidak tahu alasannya masih menanti seseorang, padahal sudah jelas tidak ada harapan lagi untuk bersama?" Kata perempuan tiga puluh tahun itu
"Rasa," kata si cerdas
"Eh, rasa. Apa maksudmu?"
"Tidak ada yang salah dengan rasa, dengan alasan rasa, kamu memutuskan untuk menanti atau menjauh pergi"

beningpun diam sambil melihat senja, iya benar, rasa. Rasa cinta bening pada laki laki itu masih ada dan suara azan maghrib berkumandang menambahkan drama sesak dalam hati perempuan itu.

-------------------------------------------------------------

Si bungsu yang membuka pintu dan bilang ada yang mencari perempuan tiga puluh tahu itu,

"Bening salsabilla, akhirnya aku menemukanmu" kata tamu itu
"Untuk apa kamu kembali, eh pergilah nanti kalau istri mu tahu bagaimana?" Kata bening
"Aku mencari mu. ning, aku tidak menikah dengan perempuan itu, seminggu sebelum menikah, dia kabur karena tidak ingin perjodohan terpaksa itu, bening, percayalah. Aku mencarimu, aku sangat mencintaimu dan aku ingin kamu, ning"

Perempuan itu diam dan memandang laki laki itu yang membuatnya patah hati dan terjebak dalam penantian melelahkan, apakah yang harus perempuan itu lakukan dan katakan? rasa cinta itu memang ada dan akan selalu ada

"Aku telah mengikhlaskanmu, membiarkanmu pergi jauh tapi kenapa kamu kembali lagi? Kata bening yang mulai sesak
"Karena aku adalah cinta sejatimu, akulah, ning. Percayalah, aku akan menikahimu, kamu ingin kita menikah kapan?" Kata laki laki itu
"Besok" jawab bening sambil tersenyum

Keesokan harinya pernikahan itu berjalan sangat haru tapi mengapa tetap saja tidak ada air mata di mata bening, air mata itu mungkin sudah beku? Atau apa?

Seminggu kemudian, bening dan kedua adiknya sekarang tinggal di rumah mereka bersama, menjalani hidup dengan takdir hebat berikutnya, mungkin benar, melepaskan adalah cara cinta paling baik yah walaupun mungkin akhir cerita cintamu tidak bersama dia tapi pasti ada takdir hebat menyatukan jalan cerita indahnya dan aku percaya

"Aku ingin menjadi kuat seperti pesan ibu dan sampai sekarang aku tidak pernah menangis, air mata itu tanda orang lemah" kata bening pada suaminya saat duduk berdua di ruang tengahnya
"Hmm, tidak juga ning, kamu lebih kuat dari pesan ibumu, kamu menanggungnya sendiri dalam hatimu, kamu lebih dari kuat, sayang?"
"Aku telah mengusir adik perempuanku disaat dia membutuhkan aku" kata bening
"Itu terjadi karena kamu tidak sanggup menanggungnya sendiri dan menyiksa dirimu untuk tidak mengeluarkan isi hatimu" kata suaminya

"Tertawalah" kata suaminya melanjutkan
"Kenapa aku harus ketawa?"
"Karena ketawamu itu sangat indah?"
"Eh aku beninglah, bukan indah" kata perempuan tiga puluh tahun itu dan dia mulai tersenyum

"Menangislah" kata suaminya lagi
"Kenapa aku harus menangis?"
"Karena menunjukkan bahwa kamu adalah manusia"

Perempuan itu memeluk suaminya erat dan air mata di matanya terus mengalir setetes demi setetes.
"Percayalah, aku akan selalu menampung air matamu atas permintaan maafku telah membiarkanmu sendiri dalam takdir pahit kemarin. Aku sayang kamu. Bening"





hitam dan putih

Sabtu, 11 Februari 2017

Saya tahu, saya tidak pernah akan melihat senyumnya lagi
Tidak akan bertemunya lagi dan
Saya tidak sedih ataupun marah tapi datar saja, iya datar saja tanpa ada rasa apapun
Dialah yang membuat hati seolah mati dan seperti membawa setengah nafas
Saya kira dia akan selamanya dan setelah mengenalnya
Saya tahu yang selamanya itu tidak pernah ada

Percuma, saya menangis atau tertawa dia tidak akan kembali, jadi saya memutuskan untuk tidak melakukan keduanya
Dia seolah mengambil perasaan dan rasa saya dan saya membiarkannya, percayalah saya bisa tertawa tapi tidak merasakan senang dan sebaliknya, saya bisa menangis tapi tidak merasakan sedih, jadi saya tidak melakukan itu ketika dia pergi karena semuanya telah datar

Dia pernah bilang "kamulah yang aku cari selama ini" saat itu saya berpikir dia mencari untuk teman hidupnya tapi setelah sekarang mungkin dia mencari seseorang yang akan dibuat rasanya hampa dan dia menemukan saya sebagai orang yang tepat
Jika tujuannya membuat rasa saya hampa, dia sangat berhasil

Saya tidak melarangnya pergi karena jika dia benar pada saya, tidak ada logikanya dia memutuskan pergi dan saya tahu, ternyata dia benar dalam tindakannya untuk pergi dari saya dan membiarkan saya tersiksa dengan hal yang sangat bodoh ini

Saya kira, semuanya akan baik baik saja tanpa dia dan bisa mengembalikan hidup sebelum mengenalnya tapi nyatanya adalah tidak
Jelaslah, saya tidak baik baik saja tanpa dia, saya ingin dia kembali disini bersama saya tapi dia tidak kembali dan tiba tiba semuanya menjadi datar tanpa warna. Hitam dan putih

Sekarang, saya lebih percaya pada waktu karena waktu terus bergerak dan meninggalkan detik yang lama dan akan memudarkan semua rasa yang pernah ada walaupun sedikit dan saya memutuskan berhenti berhubungan dengan rasa apapun

Alangkah indah

Senin, 06 Februari 2017

Aku menutup mata dan mencoba untuk menghilangkan sesuatu yang pahit dalam hidupku tapi nyatanya sesuatu itu tidak bisa hilang, akhirnya aku membuka mata dan masih seperti biasanya tapi kali ini ada air di mataku. Aku mencoba untuk menyekanya dan aku tahu aku tidak boleh jadi pecundang cengeng

Aku melihat jam dan sekarang sudah jam delapan pagi, harusnya dinda sudah ada sejam lalu untuk menemaniku dan bercanda tawa dengannya tapi dia belum datang juga, "kemana dindaku. Aku rindu"

Aku mencoba menghubunginya tapi tidak ada jawaban padahal aku sudah menunggunya di ruangan ini, tiba tiba ada yang mengetuk pintu. Aku kira itu pasti dinda dan langsung masuk tanpa ku suruh
"Haloo sayang, putraku selamat pagi"
"Dinda kemana mah?" Tanyaku
"Dinda tidak datang hari ini, biarin saja yah. Ayoo nak. Lekas makan "kata mamaku
"Aku ingin dinda disini mah" kataku lirih

Akan tetapi. Mamaku diam saja dan menemaniku sebentar di ruangan dan mama pergi karena ada urusan mendesak katanya.
Aku jenuh sekali dan berharap dinda  datang tapi dia tidak datang atau mungkin dinda tidak pernah datang lagi untuk selamanya ke ruangan ini
"Kemana dinda, kenapa dia tidak datang hari ini ?" Itulah pertanyaanku

Beberapa hari kemudian. Pertanyaanku terjawab
Pada kenyataannya, aku tahu dinda tidak akan datang lagi menemuiku dan menemaniku. Aku tidak sedih jika dinda tidak mau datang lagi padaku. Kecewa, itu yang aku rasakan

"Seharusnya memang kamu tahu kan, nak?" Kata mama melihatku
"Iya, aku tahu ternyata mereka adalah penghianat" kataku

Mama menatapku dan memegang tanganku
"Seharusnya kamu melepaskan sesuatu yang tidak ditakdirkan untukmu, Semua orang berhak untuk mencintai siapapun dan dindapun begitu, mama tahu ini tidak gampang untukmu tapi menurut mama,"
Mama diam sebentar dan aku lihat ada air mata di matanya
"Maafkanlah dinda yang memilih untuk menikah dengan sahabatmu, percayalah, waktu akan memudarkan rasa cintamu padanya dan sederhana saja, kalian tidak ditakdirkan satu"

Apakah mama tahu? Sebelum aku terjebak di ruangan ini, hubungan kami baik baik saja tapi dia malah meninggalkan aku disaat kondisi buruk dan pahit seperti ini dan pada intinya aku harus mengikhlaskannya. Itu tidak mudah

------------------------------------------------------------

Ruangan ini tidak buruk dan nyaman sekali, aku sendiri yang menata ruangan ini dan ruangan ini adalah kamarku sendiri tapi yang membuat aku sedih adalah saat sebulan lalu, aku menemukan diriku di ruangan ini dan aku tidak merasakan kedua kakiku dan saat aku membuka selimutnya, aku lumpuh. Aku tidak bisa berjalan lagi dan setiap kegiatan apapun aku harus dibantu seseorang. Ribet sekali

"Jangan sedih seperti itu" kata seorang perempuan sambil tersenyum
"Iya, indah" kataku
"Kamu butuh apa? Bilang saja padaku" katanya lagi

Aku diam dan memandang perempuan didepanku ini, dia baik. Dia menemaniku mungkin memang pekerjaannya dan dia selalu tersenyum melihatku dan memang indah selalu disampingku
Seiring berjalannya waktu beberapa minggu kemudian, aku mulai nyaman dengannya

"Indah, apakah kamu pernah jatuh cinta?" Kataku padanya

Indah hanya senyum sambil terus menyiapkan makan siang untukku

"Pacarku menikah dengan sahabatku" kata ku melanjutkan

Indah melihatku dan senyum lagi dan di saat dia mau pergi untuk mengambilkan minum, aku langsung memegang tangannya seperti menahannya untuk pergi

"Nikmati saja saat kamu jatuh cinta, disaat kamu tersenyum ketika melihatnya, memikirkannya atau apapun itu yang membuat kamu bahagia, intinya dalam perasaan itu kamu bahagia" kata indah sambil menatapku

Aku mencerna kalimatnya indah, dan aku juga tertawa sendiri ketika mengerti maksudnya dan dalam hatiku terbesit "aku telah jatuh cinta padanya"

Alangkah indahnya jika aku bisa memiliki keindahanya, aku bisa melihat ketulusanya dalam matanya, dia adalah perawat yang mama siapkan untukku jika aku membutuhkan pertolongan tapi menurutku indah bukan hanya perawat, dia lebih. Dia selalu menemaniku dan siap mendorong kursi rodaku jika aku jenuh di ruangan ini

"Bagaimana cerita cintamu, cobalah ceritakan?" Kataku pada indah saat dia duduk disamping tempat tidurku dan mengelap tanganku pakai air hangat

"Haha, gimana yah. Semua orang punya cerita cintanya masing masing dan selalu berkesan tapi aku memilih diam dalam mencintai seseorang" katanya

"Kalau selalu diam, bagaimana kamu bisa bersatu dengannya?" Kataku kemudian

"Aku percaya pasti ada takdir hebat yang akan membuat cerita cinta yang tidak pernah aku bayangkan" jawabnya

"Hmm, yang pasti cinta itu tumbuh dari mata turun ke hati sampai kemudian punya ceritanya sendiri, yah kan" kataku meneruskan

"Tapi menurutku, cinta itu tidak harus dari mata, cinta itu bisa tumbuh dari mana saja bahkan dari hal paling sederhana misalkan dengan senyum, menyapa atau mungkin saat mengucapkan selamat pagi setiap awal harinya" kata indah


-----------------------------------------------------------

Beberapa hari kemudian, aku mengajak indah ke pantai dekat dengan rumahku. seperti biasanya, dia mendorong kursi rodaku tetapi kali ini indah diam dan aku tidak menemukan senyumnya

Aku dan indah duduk di pasir putih pantai dan membiarkan ombak yang jauh disana
"Jika ini adalah perpisahan, aku rasa ini adalah perpisahan terindah dan aku ingin nanti semuanya berjalan baik baik saja " kataku mencoba berkata duluan
"Tidak ada perpisahan yang baik baik saja" kata indah

Kamipun saling diam sambil melihat ombak pantai
"Jika aku mengatakan "aku cinta kamu", apakah kamu akan menghentikan suntik mati itu?" Tanya indah kemudian
"Kamu berhak jatuh cinta padaku dan aku berhak mengambil keputusan dalam hidupku"
"Kamu ingin pergi dariku selamanya?" Tanya indah kemudian

Aku melihat indah pekat sekali dan aku lihat ada kesedihan di matanya

"Aku mencintaimu indah, dan aku membiarkan rasa ini semakin dalam tetapi aku hanya merepotkan semua orang dan lumpuh ini makin lama makin menyakitkan untukku" kataku padanya

"Dengan cara apa kamu mencintaiku?" Tanya indah
"Iya, aku mencintaimu dengan cara yang bisa aku lakukan seperti bilang cinta ke kamu setiap hari" kataku senyum dan akhirnya aku melihat senyum indah lagi
"Dengan cara apa kamu mencintaiku?" Tanya balik ku padanya
"Aku mencintaimu dengan hal sederhana yang bisa aku lakukan hmm misalnya dengan memastikan kamu baik baik saja" katanya

Aku bahagia bersamanya dan akupun menikmati jatuh cinta dan rasa itu tumbuh dengan alunanya tetapi jalan cerita cintaku memang berhenti ketika dokterku bilang "lumpuhmu akan terus merambat sampai di saat kamu akan mengalami kelumpuhan total"
Sedih. Aku tahu aku akan merepotkan mama dan indah tapi aku bahagia bisa mengenal indah, indah telah mengajarkan aku bahwa inti dalam cinta adalah kebahagiaan di saat aku tahu aku akan mati dan meninggalkan indah tapi aku tetap membiarkan semuanya mengalir begitu saja

"Terima kasih, sudah mau menjadi bagian dari cerita cintaku dan semoga saja ada cerita cerita hebat lagi yang dituliskan untukku sampai aku bertemu orang yang tepat" kata indah

Aku tersenyum padanya dan aku bilang "Sederhana saja, aku dan kamu tidak ditakdirkan satu"

Kami saling menatap dan senyum itu muncul dari wajah kami berdua dan sampai kemudian kita terhanyut dalam suara ombak pantai yang romantis.

SS

Minggu, 29 Januari 2017

"Aku menyayangimu" hahaha entahlah aku merasa ungkapan itu begitu asing di bibirku. Memanglah gampang untuk di tulis dikertas atau di ketik dihandphone, atau dibisikkan dalam hati sendiri tapi percayalah aku tidak mudah untuk mengungkapkan itu walaupun aku merasakannya sangat dalam

Iya. Benar, aku merasakannya sangat dalam padamu tapi aku bingung harus seperti apa selain melihatmu dan bilang dalam hati "hai. Sadam,aku suka kamu. Aku sayang"

Itulah aku sering berbicara sendiri dalam hati kalau membahas tentang sadam, aku suka sama dia sejak pertama masuk di SMA Nusa harapan dan sekarang ketika masuk kelas duabelas ini akhirnya aku sekelas dengannya. Yes yeyy

"Shafa. Aku duduk disebelah mu yah" suara sadam yang mengagetkanku yang sedang melamun di pojok kelas
"Iya, sadam duduk disini saja" kataku (aku deg-degan)
"Iya, tadi aku disuruh pak musa wali kelas kita itu buat duduk berdua sama kamu hehehe" kata sadam sambil ketawa kecil

Haduh, aku kira dia punya inisiatif sendiri buat duduk disampingku ternyata tidak, aku tahulah sebabnya pak musa itu tahu kalau aku anak malas jadi si sadam yang bintang kelas itu disuruh duduk bersamaku tapi biarkanlah itu semua, terpenting aku  dan sadam akan duduk bersama dan semoga kelas duabelas ku menyenangkan

Hari hari berlalu dan Besok adalah ulangan matematika, sadam bilang mau ke rumahku nanti malam untuk belajar bareng dan hari ini juga dia mengantarkan aku ke rumah, dia sangat menyenangkan, senang sekali bersamanya dan aku rasa dia membawaku dalam dunianya bukan hanya dalam pelajaran tapi juga dalam kesukaannya seperti musik, olahraga dan game kesukaannya

Dia juga sering membantuku dalam mengerjakan tugas dan setiap disuruh bikin kelompok pelajaran aku selalu bersama sadam dan sampai diakhirnya aku tambah sayang padanya tapi aku tidak tahu apakah dia punya perasaan yang sama atau tidak padaku?

Akan tetapi dari semua prilakunya banyak yang berkesan untukku, sadam selalu mencoba menolongku dengan cara apapun yang dia bisa seperti disaat aku lupa bawa tugas b.indonesia dan disuruh keluar kelas, sadampun juga keluar kelas padahal aku tahu dia bawa tugasnya dan dia bilang padaku "aku tidak mau kamu sendirian"

Saat contekan rumus matematikaku jatuh saat ulangan dan ketahuan pak musa, sadamlah yang mengaku itu contekan dia dan dia digampar oleh pak musa dan dapat nilai nol tanpa remedial dan pernah juga saat handphone ku hilang, sadamlah yang benar mencari ke semua tempat sampai bilang guru bp padahal aku sudah bilang tidak apa apa kalau hilang tapi sadam bilang "shafa, aku gak mau kamu sedih"

Pernah suatu ketika sadam tidak sengaja memegang tanganku dan aku pura pura marah padanya tapi dia minta maaf banyak sekali sampai memberi dua coklat untukku
"Maaf, shafaaa aku minta maaf. Aku tidak sengaja pegang tanganmu
Aku janji tidak melakukan itu lagi" dan di tambah lagi saat aku demam berdarah di rawat di rumah sakit, sadam lah yang selalu menemaniku dan setiap hari bawa jus jambu padaku. Aku tidak tahu maksud dari prilakunya itu tapi yang jelas dia selalu membuatku nyaman padanya. Jujur, sadamlah yang aku inginkan dari dulu dan saat ini juga aku ingin dia jadi milikku seutuhnya dan selamanya. Aku tidak berlebihan kan?

-------------------------------------------------------

"Aku mencintaimu sejak lama, mau kah kamu jadi pacarku?" ucapan sadam padaku sambil menatapku tajam sekali. Aku kaget sekali, pipiku langsung merah, aku gugup sekali dan sampai tidak bisa berkata apa apa lagi

"Kalau aku mengatakan cinta seperti itu kira kira brenda mau gak yah?" Kata sadam kemudian
Hah ... brenda, siapa itu brenda? aku kira kalimat itu untukku. Aku diam dan rasanya mau menangis saja dan dia sempat membuatku melayang ke awan
"Cobalah katakan cinta pada brenda mu itu?" Kataku
"Haha tidak mau ah, nanti kamu cemburu gimana?"
Aku diam, aku pura pura tidak mengerti tapi apakah sadam tahu kalau aku punya perasaan padanya atau dia hanya bercanda saja saat mengucapkan itu. Aku tidak tahu

Aku menyayanginya dan perasaan ini nyatanya tambah dalam? Aku bingung cara menghilangkannya
Kebersamaan sama sadam selalu aku nantikan setiap harinya tapi aku tidak mudah untuk bilang sayang pada seseorang. Sadam, cobalah mengerti tentang aku yang sayang padamu ini!

Hari hari kelas duabelasku cepat sekali dan ujian nasional sudah dilewati dengan ketegangannya dan sampai sekarang pengumuman kelulusan tiba dan ini artinya aku akan kehilangan sadam karena sadam bilang dia akan melanjutkan sekolah di kampung halamannya
Coret-coretan baju pada umumnya saat pengumuman itu dinyatakan semua lulus di sekolahku, aku dan sadam ikut merasakan kemeriahannya. Setelah disekolah sudah selesai dengan segala suka dan dukanya. Sadam mengajakku naik motornya sampai di sebuah taman kota padahal aku masih pakai seragam sekolah yang penuh coretan ini

"Shafa, besok aku mau pulang kampung dan akan menetap tinggal disana sama papiku?" Kata sadam yang mulai duduk di rerumputan.
Akupun juga duduk disebelahnya
"Iya, aku tahu kan kamu sudah cerita, aku pasti akan kehilangan kamu dam" kataku dan aku rasa air mataku mulai menetes
"Percayalah padaku, shafa. Aku pernah kehilangan seseorang dan itu tidak sedrama yang kamu pikirkan" katanya
"Kamu kehilangan siapa?" Tanyaku
"Brenda"
"Siapa dia?"
"Mamiku dan ini adalah tempat kesukaannya, awalnya saat ku tahu kehilangan mami aku kira duniaku akan hancur tapi nyatanya aku bisa menjalaninya dengan baik dan kamu harus begitu "
"Kamu tidak pernah cerita kalau mamimu sudah meninggal? Dia meninggal dunia karena apa dam? Sakit? " tanyaku. Aku berusaha agar suaraku enak didengar
"Buat apa shaf? Cerita tentang kehilangan itu akan menyakitkan dan tidak ada habisnya. Mamiku bunuh diri saat dia tahu papiku selingkuh" katanya datar
Aku diam, aku tidak tahu harus berkata apa dan air mataku terus menetes
"Jangan nangis shafa, aku sayang kamu" kata sadam kemudian
Aku diam cukup lama tapi jantungku berdetak kencang sekali
"Sadam, Sejak kapan kamu sayang aku? Tanyaku kemudian
"Sejak kapan yah. Sudah lama sekali. Saat MOS kamu bernyanyi gebyar gebyar di depan kelasku" kata sadam sambil tersenyum
Aku kaget sekali ternyata sadam suka sama aku dari pertama MOS.
"Shafa, jangan pernah lepas kerudungan lagi yah. Kamu cantik sekali kalau kerudung dan lebih anggun" kata sadam sambil senyum padaku dan aku hanya bisa membalas senyumnya
"Jalanin terus yah apa yang kamu yakinin shafa. Aku akan terus mendukungmu " kata sadam
"Sadam, aku sayang kamu juga" akhirnya kata itu keluar dari bibirku dan aku rasa tetesan air mataku tambah deras
"Iya. Aku sangat sayang dan cinta sama kamu. Shafa, dan ini sudah lama tapi banyak sekat untuk kita bersama dan sekat itu terlalu kuat. oh iya, Maaf yah shafa. Aku bohong padamu sebenarnya pak musa tidak pernah menyuruhku untuk duduk bersamamu. Ini hanya alasanku saja untuk bisa berbicara padamu" kata sadam melanjutkan
"Besok, selesai ibadah di gereja.
Aku langsung ke manado bareng sama papi dan ini gantungan kunci buatmu, kenang kenangan dari ku " katanya lagi

Aku diam. Aku tahu ini akan terjadi disaat aku mulai takut kehilangan sadam dan sadam akhirnya harus pergi dariku tapi aku berusaha agar tidak terbawa suasana terlalu jauh
"Gantungan huruf SS, maksudnya sadam sebastian gituh?" Kataku
"Bukan, SS adalah sadam dan shafa"

Aku rasa ini adalah perpisahanku sama sadam tapi aku harus yakinkan dalam diriku aku baik baik saja tanpa dia

"Aku rasa ini sebagai perpisahan kita tapi kamu tenang saja, aku akan baik baik saja tanpa kamu" kataku dan aku menghapus air mata di pipiku
"Shafa. Aku tahu kamu berbohong. Tidak ada perpisahan yang baik baik  saja pasti kamu sedih dan akupun sama tapi percayalah hidup kita akan berlanjut, aku mohon jangan pernah hapus kenangan kita yah" kata sadam sambil senyum padaku dan menatapku lagi

Aku diam dan aku tidak tahu harus berkata dan berbuat apa. Perasaanku pada sadam sudah terlalu dalam dan aku membiarkan ini terlalu jauh dan dalam hatiku berbisik "aku ingin sadam sebastian ini. Aku ingin dia jadi imamku dan aku berada satu shaf di belakangnya"









hilang

Selasa, 24 Januari 2017

Aku menatap senja, entahlah sudah berapa banyak senja yang ku lihat dan aku coba merasakan keadaaan sekitarku saat melihat senja,
senja itu pernah ramai oleh suara dari kendaraaan dan senja juga pernah meriah oleh suara anak anak yang pulang dari pengajiannya. Aku suka

Hari ini, aku melihat senja dengan kekosongan, iya sesuai dengan kekosongan hatiku yang mulai hampa.
Saat itu aku tidak tahu apa yang membuat aku hampa seketika, padahal baru kemarin aku bahagia melihat awan merah di langit itu

Aku berpikir oh iya, hari ini aku belum melihat wajahnya. Dimanakah dia?
Akhirnya, aku berjalan balik lagi ke tempat itu hanya untuk melihat dia padahal hari sudah mulai gelap dan benar saja tempat itu sepi dan tidak ada siapapun. Aku sedih
"Hai, senja. Aku tidak melihatnya hari ini?"

Keesokan harinya, aku datang pagi pagi sekali ke tempat itu untuk mencarinya dan melihat wajahnya. Aku suka senyumnya dan dia yang memegang erat tanganku saat menyebrang di jalan besar dan dia memiliki tatapan yang lembut. Aku suka dia dan apapun yang ada padanya. Aku suka dia sebagai lebih dari pelindungku
Aku menunggu lagi sampai senja berikutnya dan mencoba merasakan suasana senja di sekitarku. Senja kali ini terasa lebih teduh karena aku bisa mendengar angin angin yang bersentuhan dengan dedaunan
"Hai, senja. Senja teduh hari ini tapi aku belum melihatnya lagi. Aku sedih"

Dimanakah dia? Aku sudah mencari dia dimanapun? Di tempat tempat yang sering aku bersamanya. Di mulai dari ruang makan sampai teras rumah dan aku sudah mencarinya di jalan yang menuju sekolah ku tapi dia juga tidak ada

Apakah aku harus balik lagi ke tempat itu. Iyaa sepertinya besok subuh aku akan kembali untuk melihat wajahnya, dimana sih kamu? Aku perlu hangatan pelukmu yang penuh cinta itu

Aku bangun subuh, sebenarnya aku agak malas jalan ke tempat itu kan jalannya masih sepi dan suasana di luar juga cukup dingin
"Hai, kamu. Kamu tahu kan aku benci dingin kalau dingin nanti badanku memerah seperti udang rebus oh iya kamu kan suka udang rebus tapi jangan kamu memakanku yah, aku kan sayang kamu"

Aku berjalan subuh subuh untuk ke tempat itu, suasananya masih gelap dan dingin sekali tetapi setelah ada di tempat itu aku tidak melihat wajahnya lagi. Aku sudah mencari tapi sepi sekali di sini
Kamu dimana? Aku lelah mencarimu
Saat aku melihat badanku benar saja badanku memerah dan aku mulai rasa dunia berputar, haduh gimana ini. Kamu tidak juga menemuiku padahal kamu tahu aku benci dingin dan aku rasa aku mulai hilang kesadaran beberapa saat

Aku rasa aku tidur tadi dan di bangunkan oleh perempuan tua dan aku tidak tahu apakah aku kenal dia atau tidak?
Di tempat ini agak lebih hangat tapi setelah aku lihat di sekitarku, aku tahu aku sedang di gubuk kecil
"Hai. Kamu baru bangun gadis kecil?"
Perempuan itu menyapaku, aku masih diam karena aku tidak tahu harus berkata apa. Dia memberikan aku teh hangat manis dan aku meminumnya

"Kamu tidak sekolah?" Perempuan tua itu berkata lagi
"Kata ayah, sejak aku memukul temanku sampai berdarah di hidungnya. Setiap hari adalah hari libur jadi aku tidak sekolah karena hari ini libur" kataku
"Mengapa kamu memukul temanmu, apakah dia punya salah?" Tanya perempuan tua
"Sebenarnya aku tidak sengaja memukulnya, ini terjadi karena dia terus menerus bilang kalau aku dan ayah berteman dengan sampah padahal aku rasa dia lah sampahnya karena dia selalu memamerkan perhiasannya dan semua barang mewah di rumahnya. Aku tidak suka dengan semua barangnya. Sungguh,  aku juga tidak suka atas semua ucapan  yang dia berikan padaku seakan akan dunia ini adalah miliknya" jawabku

Perempuan tua itu tersenyum padaku dan bilang "kamu gadis kecil yang istimewa".
"Kamu adalah orang yang kedua bilang seperti itu. Orang pertama yang bilang aku istimewa adalah ayah" kataku kemudian
Perempuan tua itu memelukku.

Setelahnya, aku ingat aku belum melihat wajahnya lagi hari ini. Aku cepat cepat bergegas dari gubuk kecil itu dan akan kembali ke tempat itu untuk mencarinya. Kamu dimana? Aku ingin melihatmu dan peganglah tanganku lagi. Sekarang badanku sudah tidak merah tapi kalau dingin datang lagi pasti ini berubah

Kembali lagi ke tempat itu dan tidak ada siapapun dan aku memutuskan untuk menunggunya sampai senja. Senjapun tiba.
"Hai. Senja, sudah tiga hari aku tidak melihatnya. Apakah kamu melihatnya? jika senja melihatnya tolong kasih tahu ada dimana dia"
Setelah aku bicara dengan senja di langit merah itu. Aku mulai meneteskan air mata dan aku merindukannya sangat sekali dan entah mengapa senja kali ini terasa sangat menyedihkan

--------------------------------------

Perempuan tua yang kemarin itu datang menghampiriku yang menangis sendirian di tepi jalan dan dia bilang akan mengantarkan aku ke tempat seseorang yang selama ini ku cari
"Apakah kamu tahu, siapa orang yang aku cari selama ini?" Tanyaku padanya
"Tahu" kata perempuan tua itu sambil tersenyum
"Memangnya kamu siapa? Kenapa bisa tahu juga?"
"Aku kan ibu mawar yang menjaga tempat itu. Pasti aku tahu seseorang yang kamu cari"
Saat itu aku baru tahu kalau dia bernama ibu mawar. Ibu mawar yang baik
Aku berjalan bersamanya dan kembali ke tempat itu. Aku melihat batu nissan ada nama seseorang yang aku cari ini.
Dalam hatiku bergumam "ayah, kamu disini"
Ibu mawar bilang ayahku sudah di surga dan untuk beberapa saat saja aku tidak melihatnya, nanti pasti aku bertemu ayah lagi
Ibu mawar memberiku bunga dan bilang kasihlah ke ayah
"Ayah tidak suka bunga. Ayah lebih suka udang rebus" kataku ke ibu mawar
"Tidak apa apa, nanti lain kali kita kasih ayahmu itu udang rebus yah" kata ibu mawar

Aku sedih, ayah sudah di surga dan tidak mengajakku. Aku merindukannya. Di dunia ini hanya dialah yang aku punya.
Ibu mawar bilang akan menjaga ayahku selalu di tempat ini. Di tempat yang banyak batu nissannya dan tanah coklat membentuk seperti gunung yang didalamnya ada orang orang nafasnya telah terhenti dan di tempat yang banyak air mata ini

"Ibu mawar, aku ingin pulang, terima kasih telah menemaniku" kataku
"Tetaplah disini, aku ini hanya perempuan tua sendirian dan kamu juga gadis kecil sendiriankan. Marilah kita disini bersama" kata ibu mawar
"Tidak mau, di sini sempit"
"Haha, gubukku dan gubukmu pun sama kecilnya hanya saja di sini banyak melati di setiap sudutnya jadi telihat sempit" kata ibu mawar
"Mengapa kamu suka melati padahal namamu mawar?"
"Pertanyaan yang bagus, jawabannya karena aku lebih suka melati"
Aku tertawa karena tidak mengerti apa yang dimaksud ibu mawar dan akhirnya aku tinggal bersama ibu mawar yang suka melati itu. Ibu mawar hampir sama dengan ayah. Dia mengajarkan aku membaca dan mengaji serta selalu memelukku jika dingin datang dan dia sering bilang "Tumbuhlah menjadi gadis yang hebat". Aku juga sering membantunya membersihkan tempat itu dengan mengambil rumput rumput liar dan aku senang bersama dengan ibu mawar

Suatu ketika, saat aku melihat senja bersama ibu mawar
"Mengapa kamu suka senja dan tidak suka dingin?" Kata ibu mawar
" Pertanyaan yang bagus, jawabannya karena aku lebih suka senja" kataku.
Ibu mawar tertawa lalu tersenyum padaku
Aku merindukan ayah. Sangat rindu. Aku ingin bertemu ayah tapi kata ibu mawar belum bisa bertemu nanti ada waktunya dan saat itu aku bertanya kepada ibu mawar
"Apakah kamu pernah merindukan yang telah hilang?"

pergi part 2

Kamis, 19 Januari 2017

Harus kuakui dia adalah perempuan yang baik dan aku tahu dia sangat menyayangiku dan awalnya kita baik baik saja dan berjalan sempurna.
tapi ini dimulai saat aku tidak pernah memberinya kabar saat itu memang ada urusan sekolah yang harus diselesaikan. Sekitar dua bulanan dia akhirnya minta kita berpisah dan akupun mulai panik, aku benar benar mencintai perempuan itu dan aku mencoba memberi dia penjelasan bahwa aku sibuk dan akhirnya dia mengerti

Aku makin mencintainya dan tidak ingin melepasnya tapi makin kesininya aku malah tidak memberinya kabar sama sekali sampai urusan sekolahku selesai dan akhirnya kita saling diam  beberapa bulan dan aku mulai nyaman tanpa dia dan mulai ragu dengan perasaanku sendiri
dia akhirnya minta kita berpisah tapi saat itu aku benar benar bingung harus jawab apa? Aku mulai bertanya pada diriku "apakah aku masih mencintainya atau tidak ?"

Sudah aku jelaskan dia adalah perempuan yang baik tapi sikapnya kekanak-kanakan yang membuatku kesal. Sebelumnya, dia sering minta berpisah tapi belum ku jawab, nanti semua temannya pada bertanya, "kok bisa berpisah?" Padahal belum ada kejelasan hubungan kita tapi tidak lama waktunya, temannya bilang "ciee.. balikan" noh kan padahal belum pernah ada jawaban dariku dan itu sering dilakukannya dan membuatku kesal, itulah yang membuat rasaku semakin lama semakin hambar untuknya. Saat itu aku berpikiran dia perempuan yang cepat mengambil keputusan tanpa berpikir panjang dan menyesalinya kemudian

Seiring waktu berjalan hubungan kami makin tidak jelas dan banyak sekali laporan ke aku bahwa dia sering menangisiku dan beritanya seakan akan aku telah menyakitinya padahal aku tidak pernah bermaksud seperti itu. Tidak ada yang salah tapi aku tahu dia sangat mencintaiku dan tidak mau kehilanganku di saat aku benar benar hambar padanya
Ketika ini terus dipaksakan malah menyakiti aku dan dia, akhirnya aku mencoba cerita pada temannya (sahabat dekat perempuan itu) tentang perasaanku yang hambar untuknya dan temannya sudah berjanji untuk tidak bilang dia, tetapi malah temannya bilang pada dia semuanya dan akhirnya perempuanku datang padaku sambil menangis dan di saat itu kita benar benar berpisah

Kejadian ini sudah lewat sekitar enam tahunan dan aku jarang mendegar kabar dari perempuanku tapi pernah suatu ketika entah kapan aku lupa, aku bertemu padanya dan bertanya padanya apa yang dia rasakan saat aku tidak memberinya kabar dan sedikit sedikit menjauh darinya dan perempuannya bilang seperti ini


" saat kita awal bersama, aku mencintaimu tapi tidak terlalu dalam dan saat kamu menghilang itu aku sebenarnya biasa saja dan saat pertama aku minta berpisah hanya main main dan kamu tidak mau kan, jujur aku senang kamu seperti itu seakan mengemis cintaku, bukan apa-apa, aku merasa aku sangat istimewa di hati mu tapi kamu lama kelamaan kamu malah menghilang lagi dan aku minta berpisah karena ingin kamu seperti kaya pertama lagi tapi kamu malah diam dan hari hari rasa cintaku semakin dalam yang membuatku tersiksa sendiri
Aku tahu dari semenjak kamu mendengar kabar kabar dariku. Kamu mulai kesal. Maaf, aku hanya diam denganmu tanpa pernah bilang apa mauku. Aku salah aku kira kamu mengerti tapi ternyata tidak kan? Dan percayalah aku selalu menunggumu "

"Sebenernya dari sikapmu, ku tahu kamu mulai hambar padaku tapi aku meyakinkan diriku bahwa kamu mencintaiku dan bisa memperbaiki hubungan kita dan itu adalah kesalahan terbesarku"

Saat itu aku berpikir, seandainya aku bilang dari awal dan tidak mengulur waktu untuk berpisah darinya. Mungkin dia takkan sesakit itu jika harus  menungguku.
Maafkan aku atas semua yang telah hilang

pergi

Selasa, 17 Januari 2017

Aku tetap mempertahankan kamu dengan atas nama "aku masih menyayangimu" dan terus menyakinkan diriku bahwa kamu juga mempunyai rasa yang sama padahal dari semua sikapmu seperti tidak ada lagi rasa sama sekali.
Pertahananku sangat kokoh dan aku hanya ingin kamu dan tidak ada yang lain sampai aku menutup rapat rapat siapapun yang ingin memberikan cintanya padaku

Sampai suatu saat seseorang datang padaku bilang dia punya rasa padaku dan aku tidak membalas rasa nya bukan karena apapun, aku masih inginkan kamu dan ingin memperbaiki hubungan kita. Itu saja

Akan tetapi, apakah yang aku dapatkan darimu hah, aku menjadi sebodoh ini telah tulus padamu dan aku inginkan dia lagi tapi semua sudah terlambat
Seseorang itu sudah punya cintanya dan dia bahagia, harusnya bukan perempuan itu yang ada di dekatnya tapi aku

Waktu terus berjalan kan, akhirnya aku melepaskanmu dan membiarkan kamu pergi dan memang itukan mau mu
Sedih, tapi aku tidak bisa berbuat banyak

aku telah mempertahankan seseorang yang memang sudah melupakanku, buat apa mempertahankan yang jelas sudah tidak ada lagi harapan untuk bersama, saat itu aku hanya perempuan yang punya rasa yang dalam padamu dan aku tahu kamu tidak mau seolah membuangku,

Kadang seseorang yang kita pertahankan malah sebenarnya dia yang ingin pergi dari kita dan waktulah yang memberikan pesan bahwa membiarkannya pergi adalah hal yang paling baik
sudahlah, sekarang aku harus lebih sadar dan menerima kenyataan bahwa rasa itu tidak boleh dipaksakan dan tidak harus seperti yang kamu inginkan 
Terima kasih untuk yang pernah hilang

"kamu cantik, cahaya"

Minggu, 15 Januari 2017

Kamu cantik, cahaya

Setiap hari aku berjalan untuk pergi ke sekolah dan di hari ini di tengah perjalananku ada seseorang yang memanggilku "cahayaa ... udah besar yah sekarang" aku diam sebentar oh yah ampun itu adalah tetanggaku ternyata dia sudah keluar penjara.

Memang dia pernah mencuri dan ketahuan polisi dan akhirnya dipenjara tapi dia baik padaku, "oh om bagus, sudah selesai hukumannya" dan kami sempat berbicara sebentar untuk menanyakan kabar dan dia menatapku lekat sekali sampai aku dibuat bingung olehnya tapi aku harus cepat pergi ke sekolah dan meninggalkannya

Namun, aku tak menyangka Itu pertemuan pertama dan terakhir dengan om bagus setelah keluar penjara ketika sorenya om bagus meninggal dunia karena overdosis obat terlarang dikamarnya. Aku kaget baru tadi pagi bertemu dengannya tapi sorenya sudah tidak ada di dunia dan aku masih ingat ucapan terakhirnya padaku "kamu tambah cantik yah, cahaya"

Aku kasihan padanya baru juga bebas tapi takdirnya secepat itu tetapi kasihan dan sedihku tidak boleh berlarut dan aku langsung fokuskan ke sekolah karena ini udah mendekati ujian kenaikan kelas 3 SMA, aku senang belajar di sekolah apalagi pelajaran matematika tapi guru matematikaku lagi umroh dan digantikan dengan mahasiswa yang lagi magang dia namanya ka iqbal dan dia cerdas dan baik sekali 
Ketika pulang sekolah aku bertemu dengannya di jalan dan kami berjalan berdua kami berbicara banyak sekali dan saat dia mau naik angkot dia bilang "kamu cantik yah, cahaya" dan dia langsung melambaikan tangan padaku dan kemudian naik angkotnya

Entahlah saat ka iqbal bilang itu langsung ada rasa "deg" dalam dadaku dan tiba tiba aku langsung ketakutan tak jelas dan aku terus meyakinkan diriku bahwa itu hanya ucapan biasa dan tidak ada lebihnya tapi
Benar saja ketakutanku. Esoknya ka iqbal meninggal dunia karena kecelakaan angkotnya itu, sempat koma dulu selama tiga jam tapi nyawanya tidak tertolong. Aku langsung nangis bersama teman temanku. Apakah aku boleh jujur. Aku ketakutan sekarang?

Mataku benar benar sembab karena menangis tapi dalam lubuk hatiku aku menyakinkan diriku bahwa ucapan ucapan terakhir mereka tidak ada pengaruhnya sama sekali dan memang takdirnya mereka harus meninggal dunia kan tapi entahlah aku tidak mau lagi di bilang cantik oleh siapapun sejak saat itu

Hari hari aku jalanin seterusnya. Sejak saat itu aku jarang bicara dengan teman temanku aku lebih baik diam dan tidak pernah cerita pada siapapun tentang ketakutan tak jelas itu.

Saat ujian kenaikan kelas. Aku duduk berdua dengan adik kelas dan disamping ku itu adalah andika dan kebetulan aku tahu dia menyukaiku karena kami satu organisasi bareng dan dia sempat pernah bilang suka padaku. Andika memang ganteng dan baik dan akupun juga suka padanya tapi aku sudah punya dani. Dani adalah pacarku yang kuliah semester tiga di universitas swasta jurusan jurnalistik

Setelah hari terakhir ujian kenaikan kelas itu, dia memberikan aku kertas yang bertuliskan "kamu tambah cantik yah, cahaya" aku kaget dan diam cukup lama dan aku langsung buang kertas itu, aku memutuskan untuk langsung pulang ke rumah dan tidak mau mendengar kejadian apapun hari ini
apakah ada sesuatu hal buruk terjadi pada andika?

Keesokan harinya, ada temanku yang memang satu organisasi datang ke rumah dan memberitahuku bahwa andika meninggal dunia kemarin karena tawuran dengan sekolah lain entahlah aku hanya diam saja kali ini
Tapi aku memutuskan untuk tidak ke rumah andika karena aku bilang pada temanku aku sakit padahal memang aku sakit karena aku merasa ditekan oleh keadaan yang tidak bisa aku jelaskan pada siapapun

Ini sudah tiga kali kejadian yang hampir sama dan aku belum terbiasa dengan kehilangan seseorang tiba tiba dan sebelumnya saat mereka meninggal dunia mereka sempat berinteraksi denganku dulu, ya tuhan apakah ada yang salah dari diriku ini?

Hari haripun berlalu dan libur sekolahpun tiba, aku senang karena tidak bertemu orang banyak, aku takut kejadian sama akan terulang lagi dan aku tidak mau mendengar kabar kesedihan itu lagi

-----------------------

Dani mulai ada kabar lagi sebelumnya dia bilang tidak mau di ganggu dulu karena ada urusan kuliah yang harus di fokuskan dan aku mengerti. Aku senang sekali mendapat pesan singkatnya untuk mengajakku ketemuan dan akan menjemputku,

Aku senang berdua sama dani hmm dani itu lucu orangnya dan baik serta selalu membuat ku ketawa rasanya aku ingin selalu berdua dengannya sebenernya aku ingin cerita padanya tentang kejadian kejadian kemarin itu tapi aku tidak berani pasti dia akan tertawa dan menganggapku sedang bercanda padanya dan aku lebih baik menikmati kebersamaan dengannya saja

Tengah malam pun tiba dan dia mengantar aku pulang saat mau turun dari mobilnya dia bilang padaku
"Cahaya, maaf yah kemarin aku tidak sempat memberimu kabar dan aku tahu kamu pasti menungguku, aku sayang banget sama kamu, semua laki laki pasti ingin jadi aku?"
"Hehe, kenapa emangnya?" Kataku
"Karena aku pacarnya kamu"

Aku senyum padanya padahal dani orang yang jarang bilang kata kata seperti itu dan dani menatapku lama sekali serta mencium keningku dan dia bilang "aku mencintaimu, cahaya" dan aku tersenyum padanya. dia memberikan kado padaku dan dia bilang buka kadonya nanti pagi saja sudah malam harus istirahat dani bilang gitu dan aku langsung tidur sesampainya di kamar
Aku tertidur lelap sekali sampai kesiangan dan tidak ada firasat apapun malam itu

Akan tetapi. Esok paginya aku di bangunkan oleh ibunya dani dan setelah aku bangun ibu dani langsung memelukku dan menangis jujur aku kaget sekali dan dia bilang "dani ... dani" kata ibunya sambil terisak dan aku mulai panik
"Dani dani di rumah sakit, ayaaa ... dia tadi malam mencoba bunuh diri"
"Hah, bunuh diri? " kataku kaget
Aku langsung panik padahal kemarin malam aku bersamanya, ada apa dengan dani sampai dia nekat begitu dan aku,ibuku, dan ibunya dani langsung ke rumah sakit untuk menemuinya

Di rumah sakit aku melihat dani koma dia bunuh diri dengan cara minum obat nyamuk entahlah apa yang dipikirkan dani, kemarin dia seperti biasanya dan seperti tidak ada masalah apapun.
aku menunggunya di rumah sakit dan setelah empat jam menunggu dani pergi dariku dan dia tidak bisa tertolong. Aku nangis sejadi jadinya dan ibunya dani memelukku erat sekali dan banyak air mata dari keluarga dani disana. Daniku yang ku cintai dan ku sayangi meninggalkan aku dengan cara seperti itu dan saat aku menatapnya untuk terakhir kalinya aku bertanya dalam hati "ada apa dani?"

Ibuku menyuruhku untuk pulang mungkin ibu takut keadaanku malah tambah buruk jika masih terus di rumah sakit
Ketika sampai di rumah. Aku melihat meja belajarku ada kotak kecil dan itu kado dari dani kamarin. Aku memulai membukanya dengan sesak tangisanku dan saatku buka kadonya adalah kaca dan di saat aku membuka tutup kacanya ada kertas yang bertuliskan "kamu tambah cantik cahaya kalau memakai kaca ini"

pernah?

Kamis, 12 Januari 2017

Pernah?

Pernah di tinggal dengan alasan "kamu terlalu baik untuk aku" atau "kamu pasti bisa dapet yang lebih baik dari aku?", Pernah si dia tiba tiba menghilang? Atau mungkin si dia sudah mendapat cintanya dan akan menyedihkan kalau cintanya itu malah teman dekat kita sendiri dan kita cuma bisa bilang "yah mau digimanain lagi"

Jujur saja. Kamu pernah mengalami salah satu dari kejadian itu kan atau mungkin malah semuanya, patah hati dan pernah berpikir "gak usah cinta cintaan lagi deh nanti bakal ribet sendiri" tapi kalau bertemu orang baru malah cinta lokasi lagi

Jika dia dan kamu saling jatuh cinta itu sederhanakan tapi pasti ada saja yang bikin rumit entah kamu yang sibuk jadi susah bales pesan singkatnya atau si dia lagi foto bareng sama temanmu yang bikin kamu cemburu sampai ke akar akarnya atau mungkin salah satu dari kalian susah mengungkapkan rasa sayang itu harus seperti apa

Membahas tentang cinta, patah hati atau apapun itu yang berkaitan tentang rasa dan perasaan itu rumit sekali dan tidak pernah ada awal dan akhirnya seperti apa

Apapun yang berkaitan tentang cinta Selalu manis dikenang jika keadaanmu mulai membaik walaupun sebelumnya ada hal hal yang justru pahit
intinya dalam sebuah cinta ingin sama sama bahagia dan saling mengasihikan? Perasaan cinta itu wajarkan, siapapun pasti ingin memiliki cinta dalam kehidupannya.

Akan tetapi. Kamu berada di kehidupan yang keinginanmu tidak bisa kamu miliki semuanya dan jika terpaksa patah hati berkali kali mungkin Tuhan ingin kamu untuk menikmati kehidupanmu yang lainnya dan Hidup bukan selalu tentang cinta dan si dia kan? Pasti awalnya berat tapi patah hati justru bisa membuatmu berpikir lebih bijaksana terhadap seseorang dan sampai di ujung akhirnya kamu malah berterima kasih karena sudah pernah patah hati

biarkan berlalu

Selasa, 10 Januari 2017

Aku pernah bahagia bersamamu dan kamupun merasakan hal yang sama bukan? Kita pernah saling membutuhkan dan saling sakit hati atas perbuatan masing masing dari kita

Masihkah kamu mengingat kita pernah duduk diam berdua dengan pikiran kita masing masing dan kita seolah saling mengerti tanpa harus dikatakan? Hati dan pikiran kita pernah saling terhubungkan?

Itu telah berlalu aku masih mengingat tapi tidak terlalu detail. Memang kita tidak selalu bersama tapi aku menikmati semua kebersamaan kita dan itu telah berakhir
Saat orang bertanya dimana kamu? Aku hanya diam tersenyum karena mereka tidak tahu, kita tidak lagi bersama dalam sebuah status itu.

Saat perpisahan itu terjadi ketika aku bilang aku baik baik saja itu berarti aku sedang berbohong padamu, mana mungkin aku bisa melupakan mu dalam hitungan menit saat kamu mengucapkan kata perpisahan itu dan kamu bilang aku hanya butuh waktu

Waktu berjalan sesukanya,  yang kamu bilang ternyata benar aku hanya perlu waktu untuk mengembalikan hidupku tanpa kamu dan takdir sepertinya menginginkan kita tidak terus bersama
Terimakasih karena denganmu bisa membuatku lebih bijaksana dan terimakasih kamu mengajarkanku untuk bisa senyum lebih tulus walaupun secara tidak langsung.

Ketika orang orang bertanya "apakah aku masih mencintaimu?" Aku akan menjawab dengan senyum yang telah kamu ajarkan "dia hanya bagian  terindah dari masalalu ku dan tidak lebih dari itu"

hanya adanya

Jumat, 06 Januari 2017

Kami berjalan berdua di lorong sekolah untuk pulang ke rumah iya rumah kami memang satu arah dan pulang naik sepeda berdua sama nyoman pastilah nyoman yang mengoes sepedanya sedangkan aku di belakangnya sambil memegang pundaknya
Kami bersahabat dekat dari masuk kelas sepuluh, aku dekat dengannya mungkin ketika masih sekolah dasar aku pernah tinggal di bali dan nyoman pun kecil di bali tapi ketika SMA nyoman pindah ke bandung

Aku definisikan tentang Nyoman, nyoman sering mengerjakan pr ku dan membuat gambar gambar lucu untukku dan aku menyukainya, tinggiku sedagunya nyoman dan kulit nyoman sawo matang padahal mah hitam tapi dia lebih suka dibilang kulit sawo matang dan mempunyai mata yang lentik khas bali yang memang ada dalam darahnya dan suka naik sepeda menjemputku untuk sekolah katanya lebih sehat dan lebih romantis juga dan saat dia bilang itu aku tertawa lepas dan memukul lengannya

Kembali disaat perjalanan pulang sekolah ketika di sepedanya dia bilang
"Nis, kenapa nama kamu annisa?"
"Karena aku perempuan"
"Tapi kenapa tidak semua perempuan namanya annisa?"
"Yah mungkin ayah lebih suka ke arab-araban"
"Oh yah ampun berarti ayahmu selingkuh sama arab yah kan katanya lebih suka"
"Hahahaha ...  apa deh nyoman, itu annisa itu bahasa arab artinya perempuan"
"Berarti kamu adalah annisa yang ke perempuan-perempuanan"
"Hahaha ... terserah kamu lah"

Begitulah nyoman menyenangkan bagiku dan bicara yang aku sendiri tidak tahu apa maksudnya, sesampainya di rumahku dia bilang akan ke rumah nanti malam mau ngerjain pr bareng walaupun hanya dia yang mengerjakan dan aku tinggal menyalinnya biasanya seperti itu

Kami bersahabat inget itu teman teman pembaca, persahabatan yang menyenangkan dengannya dan minggu depan adalah ulang tahunnya padahal masih seminggu lagi tapi dia ribet sendiri dia bilang ingin mengajak teman teman sekelas nonton bioskop dan makan bareng tapi dia bilang kebanyakan nanti ga muat di bioksopnya jadi dia mengajakku saja,  aduh  nyomaannn.... aku tahu kamu pasti bercanda dan lebih nyebelin lagi dia bilang ingin mentraktirku tapi nanti di bagi dua pembayarannya dan dia bakal ganti uang yang bagi dua itu. Sudahlah nyoman kalau kamu belum punya uang untuk traktirku mendingan gausah tapi nyoman bilang ini ulang tahun spesial karena ulang tahun kali ini terakhir di bangku sekolah karena kami sudah kelas 3 SMA yang sedikit lagi akan ujian nasional

Akan tetapi. Malam ini nyoman tidak datang padahal aku menunggunya sampai jam 10 malam dan saat ku telpon no rumahnya dan bibinya bilang kalau nyoman keluar dari jam 5 sore dan belum pulang sampai sekarang. Ini bagian yang kurang ku suka dari nyoman seengakknya dia kasih kabar kalau tidak jadi datang biar aku bisa tidur dari jam 8 malam tapi sudahlah mungkin ada urusan yang lebih penting.

Ketika jam 12 malam ada telpon rumahku berbunyi, aku kaget mana mungkin ada orang mau telpon jam segini dan itu menurutku mengganggu aku membiarkannya ku pikir juga bakal berhenti sendiri tapi telpon terus berbunyi sampai jam 1 malam oke akan ku angkat telponnya kebetulan kamarku yang dekat ruang tengah

"Malam nis"
"Apa deh nyoman. Kamu ganggu malam malam telpon gini"
"Maaf nis. Tadi aku tidak menemuimu, pasti kamu marah"
"Iyaa. Kamu sering banget kaya gini"
"Apa yang harus aku lakukan biar kamu maafin aku"
"Tutup telponnya!"
"Oke" klik telponnya ditutup
Dan telponnya berbunyi lagi
"Apalagi nyomannnn .... " kataku dengan suara tinggi
"Loh kok kamu tambah marah katanya kalo aku tutup telponnya kamu maafin aku"
"Ih maksudnya bukan gitu ih kamu mah"
"Hahaha maaf maaf yah nisa. Semoga kamu memaafkan aku dan kamu annisa yang keperempuanan jadi harus bisa memaafkan"
"Haha iya iya yaudah tidur sana besok kan harus jemput pagi pagi naik sepeda"
"Siap komandan. Selamat tidur nisa"
Aku tutup telponnya dia selalu bisa membuat ku tersenyum
Ah .. nyoman

Besoknya dia jemput seperti biasa dan aku menanyakan soal tadi malam kenapa tidak datang ke rumah padahal mah yah dia bilang datang ke rumah jam 11 malam itu mah aku udah tidur tapi dia tetap bilang bahwa dia laki laki yang menempati janji bahwa dia datang ke rumahku dan meminta ayah, bunda dan bibi untuk tidak mengangkat telpon darinya jam 12 malam karena hanya ingin aku yang jawab dan setelah mendengar penjelasannya aku menjewer telinganya

Seminggu pun berlalu. Ini adalah ulang tahun nyoman yang ke 17 tahun dan sesuai keinginannya mengajakku nonton dan makan bareng dan benar saja aku seperti bayar sendiri tapi dia bilang di ganti nanti tenang saja dan akupun tidak terlalu memikirkannya.
Di bioskop kita nonton film drama cinta yang sedih menguras lautan eh salah menguras air mata dan akupun ikut terbawa suasana ada air mata menetes di mataku
"Kamu nangis nis haha?" Tanya nyoman di tengah film sambil berbisik
"Iya filmnya sedih"
"Okelah aku akan buat diriku juga menangis"
"Lah nangis kok dibuat itu mah dari hati" kataku
Dan dia bilang
"Aku tidak akan membiarkan kamu nangis sendiri nis. Inget itu baik baik"
Entahlah apa maksud nyoman apakah cuma bercanda atau dia serius sampai sekarang aku tidak tahu jawabannya.

Saat aku bilang nyoman mau kado apa. Dia malah bilang kadonya cukup satu yaitu ingin aku jadi mahasiswa universitas indonesia itu kan favorit dan banyak juga peminatnya tapi dia bilang nyoman hanya mau kado itu. Aku hanya tersenyum.

Itulah beberapa kejadian dari nyoman yang bisa ku ceritakan, sebenernya banyak kenangan dari dia yang tidak pernah aku lupakan karena sampai saat ini dia masih sahabatku yang baik sekali dan menyenangkan

Bulan aprilpun datang saatnya ujian nasional untuk tingkat Sma sederajat. Sekolah meliburkan seminggu sebelum ujian nasional berlangsung dan si nyoman malah mengajakku untuk makan malam berdua di sebuah cafe deket jalan besar bandung jam tujuh malam dan dia bilang aku langsung ke cafenya saja memesan kursi. Aku mengiyakannya jujur yah saat itu aku gugup sekali aku terus berganti pakaian yang pantas setelah itu aku terus melihat cermin apa aku sudah cantikkah? Atau apalah aku mencoba agar tampil beda malam ini dan bunda merapihkan rambutku dan rasanya senang sekali bisa makan malam bersama nyoman seperti di drama drama romantis di film film hehe

Jam tujuh kurang lima belas menit aku berangkat di antar bunda naik mobil sekalian bunda berangkat dinas malam. Bundaku seorang perawat

"Nis, ayoo berangkat sudah hampir jam tujuh kasian nyoman kalau harus nunggu kamu berlama lama di cermin" kata bunda
Aku tahu bunda sedang bercandain aku
"Iya bun"
"Nis. Kamu bawa hanphone ayah nih biar di jemput nanti sama ayah" kata ayah
"Gausah yah nanti aku dianter pulang kok sama nyoman" kataku

Akupun berangkat sama bunda ke cafe dan setelah itu
Tapi apa yang aku dapatkan. Kalau mengenang hal itu aku ingin meneteskan air mata
Nyoman tidak datang padahal aku menunggunya lama sekali dan sendirian sampai cafe itu tutup sekitar jam 11an sampai pegawai itu bilang cafenya sudah tutup. Aku sedih sekali rasanya kali ini nyoman benar benar mengecewakan aku dan hari ini benar benar dia membuat aku menangis akhirnya aku pulang sendirian pakai taksi dan sesampainya di rumah ayah lah yang bayar taksinya. Aku bawa uang sedikit saat itu karena nyoman bilang traktir sekalian mau ganti uang bioskop waktu itu

Aku langsung masuk ke kamar dan berharap tidak akan melihat muka nyoman lagi. Aku kesal dan aku tidak ingin menemuinya aku marah sekali padanya pokoknya saat itu perasaanku tidak menentu dan benar saja tidak ada tanda tanda hadirnya nyoman minta maaf padaku

Seminggu berlalu. Aku harus bersikap tenang untuk menghadapi ujian nasional ini dan aku minta diantar ayah ke sekolah agar tidak dijemput nyoman yah walaupun aku tidak tahu apakah nyoman berani menjemputku setelah membuatku menunggu lebih dari tiga jam di cafe yang dia janjikan

Ujian nasional berlangsung tapi aku tidak melihat nyoman padahal namanya ada di papan peserta dan aku kira dia terlambat tapi nyoman tidak datang sampai guru mencoba mencari ke rumahnya dan nyoman tidak ada dan teman temanpun bertanya padaku aku hanya menggelengkan kepala

Nyoman tidak hadir ujian nasional selama seminggu otomatis dia langsung di nyatakan tidak lulus tapi kemana nyoman?
Dia sangat menyebalkan tapi aku merindukannya dan akhirnya aku mencarinya
Pertama aku menelponnya dan no nya tidak tersambung dan aku memberanikan diri ke rumahnya ditemani bunda tapi rumahnya kosong, bunda mencoba bertanya pada ibu tetangga sebelahnya dan ibu itu menjawab
"Oh si nyoman yah. Kayanya dua minggu yang lalu pergi ke singapura kan nemenin maminya yang sakit kanker otak itu sempet di rawat rumah sakit rajawali tapi disuruh pindah kali ke singapura"
"Oh iya bu, terimakasih" kata bunda

Entahlah aku langsung memeluk bunda dan aku menangis di pelukan bunda kenapa sih nyoman ga pernah bilang kalau maminya sakit parah dan nyoman menghilang sekarang, aku tidak tahu bagaimana untuk menemuinya dan aku merasa menyesal pernah bilang aku tidak akan menemuinya lagi dan tidak ingin melihat mukanya lagi. Nyoman kamu kenapa bisa begitu tenangnya saat bersamaku seolah kamu tidak punya beban apapun?

About Me

Foto saya
Jakarta, Jawa, Indonesia

Followers