Kamu cantik, cahaya
Setiap hari aku berjalan untuk pergi ke sekolah dan di hari ini di tengah perjalananku ada seseorang yang memanggilku "cahayaa ... udah besar yah sekarang" aku diam sebentar oh yah ampun itu adalah tetanggaku ternyata dia sudah keluar penjara.
Memang dia pernah mencuri dan ketahuan polisi dan akhirnya dipenjara tapi dia baik padaku, "oh om bagus, sudah selesai hukumannya" dan kami sempat berbicara sebentar untuk menanyakan kabar dan dia menatapku lekat sekali sampai aku dibuat bingung olehnya tapi aku harus cepat pergi ke sekolah dan meninggalkannya
Namun, aku tak menyangka Itu pertemuan pertama dan terakhir dengan om bagus setelah keluar penjara ketika sorenya om bagus meninggal dunia karena overdosis obat terlarang dikamarnya. Aku kaget baru tadi pagi bertemu dengannya tapi sorenya sudah tidak ada di dunia dan aku masih ingat ucapan terakhirnya padaku "kamu tambah cantik yah, cahaya"
Aku kasihan padanya baru juga bebas tapi takdirnya secepat itu tetapi kasihan dan sedihku tidak boleh berlarut dan aku langsung fokuskan ke sekolah karena ini udah mendekati ujian kenaikan kelas 3 SMA, aku senang belajar di sekolah apalagi pelajaran matematika tapi guru matematikaku lagi umroh dan digantikan dengan mahasiswa yang lagi magang dia namanya ka iqbal dan dia cerdas dan baik sekali
Ketika pulang sekolah aku bertemu dengannya di jalan dan kami berjalan berdua kami berbicara banyak sekali dan saat dia mau naik angkot dia bilang "kamu cantik yah, cahaya" dan dia langsung melambaikan tangan padaku dan kemudian naik angkotnya
Entahlah saat ka iqbal bilang itu langsung ada rasa "deg" dalam dadaku dan tiba tiba aku langsung ketakutan tak jelas dan aku terus meyakinkan diriku bahwa itu hanya ucapan biasa dan tidak ada lebihnya tapi
Benar saja ketakutanku. Esoknya ka iqbal meninggal dunia karena kecelakaan angkotnya itu, sempat koma dulu selama tiga jam tapi nyawanya tidak tertolong. Aku langsung nangis bersama teman temanku. Apakah aku boleh jujur. Aku ketakutan sekarang?
Mataku benar benar sembab karena menangis tapi dalam lubuk hatiku aku menyakinkan diriku bahwa ucapan ucapan terakhir mereka tidak ada pengaruhnya sama sekali dan memang takdirnya mereka harus meninggal dunia kan tapi entahlah aku tidak mau lagi di bilang cantik oleh siapapun sejak saat itu
Hari hari aku jalanin seterusnya. Sejak saat itu aku jarang bicara dengan teman temanku aku lebih baik diam dan tidak pernah cerita pada siapapun tentang ketakutan tak jelas itu.
Saat ujian kenaikan kelas. Aku duduk berdua dengan adik kelas dan disamping ku itu adalah andika dan kebetulan aku tahu dia menyukaiku karena kami satu organisasi bareng dan dia sempat pernah bilang suka padaku. Andika memang ganteng dan baik dan akupun juga suka padanya tapi aku sudah punya dani. Dani adalah pacarku yang kuliah semester tiga di universitas swasta jurusan jurnalistik
Setelah hari terakhir ujian kenaikan kelas itu, dia memberikan aku kertas yang bertuliskan "kamu tambah cantik yah, cahaya" aku kaget dan diam cukup lama dan aku langsung buang kertas itu, aku memutuskan untuk langsung pulang ke rumah dan tidak mau mendengar kejadian apapun hari ini
apakah ada sesuatu hal buruk terjadi pada andika?
Keesokan harinya, ada temanku yang memang satu organisasi datang ke rumah dan memberitahuku bahwa andika meninggal dunia kemarin karena tawuran dengan sekolah lain entahlah aku hanya diam saja kali ini
Tapi aku memutuskan untuk tidak ke rumah andika karena aku bilang pada temanku aku sakit padahal memang aku sakit karena aku merasa ditekan oleh keadaan yang tidak bisa aku jelaskan pada siapapun
Ini sudah tiga kali kejadian yang hampir sama dan aku belum terbiasa dengan kehilangan seseorang tiba tiba dan sebelumnya saat mereka meninggal dunia mereka sempat berinteraksi denganku dulu, ya tuhan apakah ada yang salah dari diriku ini?
Hari haripun berlalu dan libur sekolahpun tiba, aku senang karena tidak bertemu orang banyak, aku takut kejadian sama akan terulang lagi dan aku tidak mau mendengar kabar kesedihan itu lagi
-----------------------
Dani mulai ada kabar lagi sebelumnya dia bilang tidak mau di ganggu dulu karena ada urusan kuliah yang harus di fokuskan dan aku mengerti. Aku senang sekali mendapat pesan singkatnya untuk mengajakku ketemuan dan akan menjemputku,
Aku senang berdua sama dani hmm dani itu lucu orangnya dan baik serta selalu membuat ku ketawa rasanya aku ingin selalu berdua dengannya sebenernya aku ingin cerita padanya tentang kejadian kejadian kemarin itu tapi aku tidak berani pasti dia akan tertawa dan menganggapku sedang bercanda padanya dan aku lebih baik menikmati kebersamaan dengannya saja
Tengah malam pun tiba dan dia mengantar aku pulang saat mau turun dari mobilnya dia bilang padaku
"Cahaya, maaf yah kemarin aku tidak sempat memberimu kabar dan aku tahu kamu pasti menungguku, aku sayang banget sama kamu, semua laki laki pasti ingin jadi aku?"
"Hehe, kenapa emangnya?" Kataku
"Karena aku pacarnya kamu"
Aku senyum padanya padahal dani orang yang jarang bilang kata kata seperti itu dan dani menatapku lama sekali serta mencium keningku dan dia bilang "aku mencintaimu, cahaya" dan aku tersenyum padanya. dia memberikan kado padaku dan dia bilang buka kadonya nanti pagi saja sudah malam harus istirahat dani bilang gitu dan aku langsung tidur sesampainya di kamar
Aku tertidur lelap sekali sampai kesiangan dan tidak ada firasat apapun malam itu
Akan tetapi. Esok paginya aku di bangunkan oleh ibunya dani dan setelah aku bangun ibu dani langsung memelukku dan menangis jujur aku kaget sekali dan dia bilang "dani ... dani" kata ibunya sambil terisak dan aku mulai panik
"Dani dani di rumah sakit, ayaaa ... dia tadi malam mencoba bunuh diri"
"Hah, bunuh diri? " kataku kaget
Aku langsung panik padahal kemarin malam aku bersamanya, ada apa dengan dani sampai dia nekat begitu dan aku,ibuku, dan ibunya dani langsung ke rumah sakit untuk menemuinya
Di rumah sakit aku melihat dani koma dia bunuh diri dengan cara minum obat nyamuk entahlah apa yang dipikirkan dani, kemarin dia seperti biasanya dan seperti tidak ada masalah apapun.
aku menunggunya di rumah sakit dan setelah empat jam menunggu dani pergi dariku dan dia tidak bisa tertolong. Aku nangis sejadi jadinya dan ibunya dani memelukku erat sekali dan banyak air mata dari keluarga dani disana. Daniku yang ku cintai dan ku sayangi meninggalkan aku dengan cara seperti itu dan saat aku menatapnya untuk terakhir kalinya aku bertanya dalam hati "ada apa dani?"
Ibuku menyuruhku untuk pulang mungkin ibu takut keadaanku malah tambah buruk jika masih terus di rumah sakit
Ketika sampai di rumah. Aku melihat meja belajarku ada kotak kecil dan itu kado dari dani kamarin. Aku memulai membukanya dengan sesak tangisanku dan saatku buka kadonya adalah kaca dan di saat aku membuka tutup kacanya ada kertas yang bertuliskan "kamu tambah cantik cahaya kalau memakai kaca ini"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar