sena anjani

Rabu, 07 Desember 2016

Senja. Itu lah nama yang aku berikan untuk perempuan paling cantik yang pernah aku temui sebenarnya nama lengkapnya sena anjani. Sampai detik aku menulis ini aku masih mencintainya dengan segenap hatiku dia perempuan yang baik dan juga istimewa kami bersama dari sekolah dasar sampai sekarang. aku sangat mengenalnya dan aku akan terus menjaganya karena aku telah berjanji padanya.

Aku tak pernah lelah untuk setiap sore pergi ke rumah sakit untuk sekedar  menemuinya dan mengontrol obat obat yang harus dia minum walaupun sambutan senja padaku bermacam macam. Senja pernah memukuli ku pakai batu batuan yang dia pegang atau berteriak teriak sangat kencang seperti aku orang jahatnya atau yang menyedihkan bagiku saat aku datang senja hanya diam membeku tanpa suara tanpa melihatku dan diam memandang lurus dengan tatapan kosong tanpa arah kadang aku tak tahan kalau senja bersikap seperti itu rasanya ingin aku memeluknya tanpa pernah melepasnya lagi tapi setiap aku ingin melakukan itu dia pasti menepisnya dan akan menangis sejadi jadinya dan itu sangat menyakitkan

Tetapi ini semua aku tetap jalani dengan harapan senja bisa seperti dulu lagi sebagai sahabat dan orang istimewaku itulah harapanku walaupun harapan senja sembuh itu kecil sekali. Senja sangat depresi saat dia tahu kalau dia harus hamil karena pemerkos**n dengan orang jahatnya. Senja begitu terpukul atas kejadian dua bulan yang lalu itu akupun juga sangat terpukul rasanya aku ingin membunuh orang itu padahal aku bilang pada senja aku akan menikahinya bagaimanapun kondisinya tapi senja tak mau dia merasa tak utuh sebagai perempuan
Padahal aku sangat mencintainya senja bagiku lebih dari apapun.

Dua bulan yang lalu aku ada di bali untuk menuntaskan pekerjaan ku sebagai direktur utama di perusahaan swasta. Aku di bali memang hanya seminggu dan aku punya rencana setibanya aku di jakarta aku akan melamar senja itu hal terindah di anganku tapi ini berbeda sekali setibanya di jakarta aku malah dapat kabar buruk itu dan senja terus mengurung dirinya dalam kamar dan tak mau keluar. Aku sudah menjelaskan padanya aku akan menikahinya tapi dari kamar senja tak ada jawaban saat aku nekat medombrak pintu kamarnya senja hanya diam dengan tatapan kosongnya itu dan senja harus di rawat di rumah sakit jiwa karena depresi itu

Aku marah aku sedih akupun sama juga depresi dengan ini semua. Tetapi dalam pikiran ku tak pernah terbesit untuk meninggalkan senja karena dia istimewa saat orang orang menjauhiku dia malah mendekatiku disaat orang orang mencibirku dia malah tersenyum padaku di saat orang orang membenciku dia malah menghampiriku dan tersenyum padaku. Di saat aku benar benar kesepian dan tersendiri hanya senjalah yang datang. Senja begitu sempurna dia malah menginginkan ku yang hanya anak dari orang miskin yang memiliki satu kaki. Aku lumpuh sejak kecil orang orang takut padaku dan tak ada yang mau berteman denganku tapi senja berbeda dia adalah sahabatku satu satunya tak ada yang lain

Tetapi hidup punya ceritanya sendiri kini aku lebih baik aku belajar dengan giat dan sekeras kerasnya agar pantas berdampingan dengan senja. Pekerjaan ku dengan penghasilan sangat lebih dari cukup
Kehidupan ku sangat sempurna jika aku juga memiliki senja tapi sepertinya senja tak bisa aku miliki seutuhnya.  sama seperti senja merah yang setiap sore aku lihat menunggu siang yang panjang saat senja datang dia indah dia sempurna tapi dia sesaat tidak selamanya dan harus bergantian lagi dengan malam yang panjang pula. Aku juga akan menunggu siang dan malam untuk senjaku. Seandainya aku bisa memilih aku lebih baik menjadi orang miskin punya satu kaki tetapi memiliki senja dari pada kehidupan indah disenangi dan di hormati banyak orang tapi setiap melihat senja hatiku tergores sangat perih seperti ini sampai kapanpun senja indahku tetap sena anjani

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
Jakarta, Jawa, Indonesia

Followers