Namaku sena anjani. Aku terlahir sebagai anak tunggal dari keluarga yang bahagia. Bunda dan ayah sangat mencintaiku aku dapat merasakan cinta mereka setiap detiknya dari kecil aku sudah terbiasa untuk menghargai semua orang, ayah dan bunda sering mengajak ku ke panti sosial untuk sekedar membantu mereka yang kurang beruntung dariku
Jiwa sosial ku sangat tinggi dari kecil apalagi ketika sekolah dasar aku mempunyai teman laki laki yang kurang beruntung dariku. Dia adalah fajar teman sebangku ku, sedih sekali saat semua temanku mengejeknya padahal fajar adalah teman yang baik dan juga pandai. Saat fajar sedang menangis di taman belakang sekolah aku berusaha untuk menghiburnya dan dia akhirnya tersenyum
Aku merasa aku adalah teman satu satunya fajar tapi aku tidak mengapa bunda selalu menyuruhku untuk berbuat baik pada siapapun tapi hari hari berubah saat semua temanku menyuruhku untuk menjauhi fajar tapi tetap saja aku berteman dengannya.
Fajar dari keluarga yang kurang mampu dan memiliki satu kaki fajar memang lumpuh tapi entah mengapa aku bisa melihat ketulusannya pada siapapun sampai sekarang aku kuliah tingkat akhir aku tak pernah melihat dia marah atau membentak siapapun kami bersama di perguruan tinggi negeri di jakarta. Aku tahu fajar memang cerdas dari kecil kini setelah bertahun tahun lamanya aku bisa melihat sendiri seakan fajar bisa membeli semua mulut yang telah menghina dan menyakitinya. Aku bahagia melihatnya sekarang apalagi saat dia datang kepada bunda dan ayah untuk menikahiku dan mengiyakannya. Ayah dan bunda selalu mendukung apapun keputusanku dan tinggal merancang pernikahan yang indah untuk ku dan fajar
Setelah itu, Fajar mengajakku untuk makan malam romantis di restaurant jepang daerah kemang saat kita bercanda tawa seperti biasanya tapi aku langsung terdiam saat fajar menanyakan sesuatu "apa yang membuatmu menghampiriku saat aku menangis di taman belakang sekolah, apakah kau tau senja. Aku mulai mencintaimu saat itu juga aku merasa kau adalah satu satunya perempuan yang tidak akan tergantikan kau tahukan ibuku meninggalkanku sejak kecil dan aku hanya tinggal bersama ayahku?"
Aku diam cukup lama nampaknya makan malam hari ini agak canggung saat kata kata itu terucap dari fajar tapi aku mulai membuka suara
"Walaupun aku tidak tahu benar apakah rasa kesepian itu seperti apa tapi aku banyak belajar dari teman teman panti sosial dulu. Rasanya menyakitkan mereka hanya perlu dihibur dan ditemani hanya sekedar itu tak lebih makanya sampai saat ini kalau aku datang mereka langsung menghampiriku dan menyambutku hangat sekali. Aku tahu itu yang kamu rasakan fajar. Salah satu hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah kesepian saat kamu tak bisa membagi sedihmu dan bahagiamu itu"
Fajar langsung menatapku. Aku suka saat dia menatapku. Mata hitamnya sungguh kokoh tajam dan fokus saat melihatku dan dia senyum padaku dan malam ini fajar mengatakan bahwa dia akan pergi ke bali selama seminggu dan sepulang dari bali dia akan menikahiku. Aku pun mengiyakannya.
Paginya juga aku mengantar fajar ke bandara dengan taksi untuk berangkat ke bali dalam hatiku terbesit ini hanya seminggu dan tidak akan lama tapi entah mengapa aku merasa aku tak bisa menyentuh tangannya lagi ada sesuatu yang menganjal di hatiku. Aku melihat senyum fajar terasa manis sekali dan melambaikan tangan padaku aku harus menghapus semua pikiran negatif ku ini. Ini takkan lama
Akhirnya untuk membuang pikiran negatifku aku pergi ke mall hanya sekedar jalan jalan sambil belanja sampai larut malam. Akupun harus pulang sendiri pakai taksi tapi taksi yang aku gunakan harus mogok akhirnya aku berfikir tinggal sedikit lagi aku bisa jalan kaki sampai ke rumah. Aku jalan kaki sendiri tiba tiba aku merasa ada seseorang yang mengikutiku dari belakang. Aku mencoba supaya tidak terjadi apa apa tapi tiba tiba nafasku seperti terhenti aku di sekap dan aku tau hal paling buruk terjadi padaku aku tak bisa menangis ya tuhan apa salahku tolong aku siapapun itu
Ayah bunda fajar kalian dimana akhirnya aku pingsan dan ku merasa dunia bahagiaku telah berhenti seketika.
Aku terbangun, Aku menangis sekencang kencangnya saat perutku terasa sangat sakit mual sekali rasanya. Aku mengamuk aku menghancurkan semua barang di depanku bunda mencoba memelukku aku menepisnya. Aku tidak mau hamil dengan orang yang tak pernah ku kenal aku ingin mati saja duniaku telah hancur. Bahagia yang aku bangun dari kecil sudah patah di malam yang tragis itu dan tiba tiba dunia ku mulai sepi dan hening
Aku mencoba menulis di sebuah kertas
Fajarku. Kamu dimana? Kamu tidak datang? Hari ini aku baru merasakan kesepian sepi sekali ternyata seperti ini menyakitkan sekali, maafkan aku di hari ini aku merasa sangat hancur hal seperti ini tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, aku merasa tak utuh lagi sebagai perempuan silahkan kau tinggalkan aku
Setelah menulis ini aku tak tahu lagi siapa diriku dan aku tak pernah kenal lagi siapa itu sena anjani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar