Rasanya seperti?

Akhir - akhir ini mungkin terasa berat yah? Tapi bisa kejalanin saja kan? Kadang-kadang kamu hanya perlu mengalir saja dan selebihnya biar apa adanya 

Sepele, bukan? Tapi, ternyata itu yang membuat ku terus bertahan dalam situasi ini.
Menjadi asing kembali? Rasanya seperti? Hmm apa yah, tak bisa dijelaskan tapi ternyata setelah di telusuri aku dimana pun tak bisa langsung berbaur. Aku pemalu? Apa Iya? Apa mungkin tidak? 
banyak tanda tanya yang tak pernah ku temui jawabannya. Tapi tak mengapa memang ada beberapa pertanyaan yang fungsinya untuk di tanya saja tanpa perlu dijawab. 

Aku ingin kembali? Memangnya aku kemana? Rasanya seperti hampa atau abu-abu? sama sama tak jelas tapi mereka ada.
Pikiran ku entah kemana? Ragaku dimana? dimana - mana terasa sama. Rasanya seperti? hmm daun ah mungkin bukan? atau seperti rumput? sama saja bukan? mereka sama sama berwarna hijau
hmm, atau mungkin rasanya seperti pohon ... Agak berbeda dari sebelumnya karena warnanya coklat ahh coklat warna atau sebagai makanan disini intinya. 

Aku tak punya rasa sepertinya? atau ternyata rasa sering aku abaikan saja sehingga rasa itu ngambek dan tak mau menyapa ku lagi? sebenarnya tanpa rasa pun aku akan tetap menjadi manusia pada umumnya tapi entah mengapa ada yang aneh dan berbeda, beda nya tuh berbeda tak bisa di jelaskan. 

kamu bisa apa emang?

Kenapa yah? Makin hari ini makin ngerasa kaya ga bisa apa-apa. 

Sedih banget. Seengaknya aku bisa lah 

Tapi ternyata susah sekali menjadi normal 

Apakah aku bisa? Memangnya kamu bisa apa? 

Aku ingin sembuh?

Aku ingin sembuh.

Memangnya kau sakit apa? 

Tidak, aku tidak sakit apa-apa

Aku tak perlu ke rumah sakit

Aku tak minum obat, dan

Aku pun masih seperti manusia pada umumnya

Aku ingin sembuh, sembuh dari apa? 

Organ ku masih berfungsi baik 

Aku masih bernafas tanpa perlu bantuan 

Aku masih melihat warna 

Aku masih mendenger kata

Entah lah, aku rasanya ingin sembuh

Aku begitu problematik 

Entahlah, aku tak sepenuhnya tau apa mau ku

Sudah banyak terlalu di pikiran dan hatiku

Sudahlah, ada apa ini? 

Bagaimana caranya bangkit, aku takut sekali

Takut apa?

Entahlah hanya takut dan bingung

KEMBALI

Setelah hampir seribu purnama, aku kembali lagi ingin menulis. Sebenarnya ada rasa yang bercampur ketika aku mulai mengetik kembali. Aku yang kemarin merasa setitik demi setitik kehilangan diriku bahkan pernah sampai di titik aku tak mengenal siapa yang ku lihat di cermin ku sendiri. Aku pernah merasa hilang entah apa yang hilang dan ternyata yang hilang adalah aku. Aku mencari diriku di berbagai tempat tapi tak pernah ketemu. 

Beberapa kali aku merasa hancur sampai berkeping-keping pecahannya dan ku satukan lagi pecahannya aku berusaha untuk menjadi bentuk yang semula tapi tetap saja yang pernah hancur takkan pernah kembali seperti sempurna sedia kala. 

Beberapa waktu aku merasa menulis hanya membuat ku bertambah hancur karena semua hati dan perasaan ku harus terukir dalam kata dan utaian kalimat padahal tidak bisa juga sebuah perasaan di ukir kan dalam kata.

Aku selalu merasa membutuhkan kata-kata yang lebih banyak tapi terkadang di sisi lain, aku merasa semua kata di dunia ini tak bisa menggambarkan aku. 

Atau aku tak cukup pintar dalam mengelola kata dan kalimat, mungkin juga atau bisa jadi. 

Sekian --